Recent News

It's me, as a lifetime learner

Hal yang tidak akan pernah berhenti saya lakukan adalah membuat kesalahan dan belajar

Because, it will never be the same you from time to time

Seperti kamu, blog ini juga berproses dari waktu ke waktu

For the roots, I believe it is believe

Pertama-tama hanya mempercayai apa yang terjadi adalah anugerah terindah untuk masing-masing kita

Thank you

Hal sederhana namun sangat bermakna, bersyukur dan berterimakasih

Write everything

Tulisan sesukanya mudah-mudahan ada guna

Friday, December 16, 2011

Andai bisa kuulang waktu


Hujan,
hapuslah tangisku
samarkan air mata ini
biarlah ia bersatu bersamamu hingga tak perlu ada yang tau

Angin,
usaplah lembut kepalaku
dekaplah aku erat dalam pelukmu
belailah aku dengan kesejukanmu
hingga tak perlu lagi ada sesak ini

Bintang,
temani aku malam ini
hilangkan resah gelisah batin ini
Rekatkan keremukan didalam sini
Dan biarkan secercah harap ini berlalu pergi

Bulan,
tersenyumlah padaku
usir rasa hampa dan kosongnya jiwa ini
gantikan kelamnya keputusasaan pada lorong ini

Bising,
redamlah jerit sakit hatiku
gantikan isak dalam ini
agar tak perlu kudengar suara-suara asing menyayat hati

Apapun siapapun
bawa aku keluar dari ruang fatamorgana ini
kembalikan aku ke duniaku
ini terlalu asing bagiku
tak ingin aku disini

Andai bisa kuulang waktu . . .

BIM - 15.12.11

Friday, October 7, 2011

sedikit tentang seseorang


Seseorang yang berterus terang padaku
Seseorang yang memperlebar senyumku
Seseorang yang memiliki cara sendiri untuk mengusir sedihku

Seseorang yang memilih jalan berbeda untuk menunjukkan kepeduliannya
Seseorang yang menjadi salah satu alasanku untuk tetap ceria
Seseorang yang membuatku selalu berusaha ada untuknya

Seseorang yang telah lama aku temani
Seseorang yang kusadari, kubutuhkan saat hampir kehilangannya
Seseorang yang belakangan kuketahui sebagai seorang yang aku sayangi

Sunday, August 14, 2011

kembali ke PPKN

Apa yang terlintas di pikiran teman-teman saat mendengar kata PPKN ? Mungkin ada yang jadi inget masa sekolah tepatnya SD , mungkin ada yang inget sampul buku PPKN , atau ada yang jadi inget guru PPKN yang masih muda dan kece ?

Saya sendiri mengingat PPKN itu kependekan dari Pendidikan Pelajaran Kewarganegaraan *bener gak ? --" Apapun kepanjangan dari PPKN , saya yakin teman-teman semua tau apa yang saya maksud . PPKN mengingatkan saya pada pelajaran paling bab populer masa itu yakni saling menghargai, tenggang rasa, dan tolong menolong . Serta contoh yang sangat populer dan melekat di pikiran saya yakni "memberi tempat duduk kepada perempuan atau orang yang lebih membutuhan" dan "membantu nenek menyeberang jalan''

Saya bukannya akan membahas pelajaran PPKN lebih mendalam , karena toh saya juga bukan guru dan orang yang berhak mengajarkan itu semua . Saya cuma teringat pada kegalauan massa akan kasus kembalinya nazarudin ke Indonesia perjalanan saya dengan angkutan umum.

Siang itu, saya yang memanfaatkan salah satu fasilitas kampus *cieh* yaitu bus kampus, merasa miris dengan keadaan sekitar. Hampir setengah dari bus diisi oleh laki-laki dan hampir semua dalam keadaan duduk. Saya sendiri dalam keadaan berdiri. Bukan , bukan berarti saya menuntut untuk dipersilahkan dan diberi tempat duduk. Toh saya mampu kok berdiri. Hanya saja, saat itu juga ada ibu-ibu, saya tidak tau beliau siapa, juga dalam keadaan berdiri. Menurut saya apapun kondisinya, laki-laki diberi kekuatan fisik yang lebih daripada perempuan. Terlepas dari itu, saya sendiri hanya berharap menyaksikan kejadian itu secara langsung, bukan hanya di salah satu contoh pada bab pelajaran PPKN. Melihat kondisi itu saya hanya prihatin dan teringat dengan apa yang guru SD saya sampaikan, saya hanya teringat pada susunan huruf yang saya dan kebanyakan murid lain tulis pada kertas ulangan . Apa materi dan contoh itu hanya berakhir di kertas ulangan ?
Selain itu, ada contoh yang tidak kalah tenar yakni "membantu nenek menyeberang jalan". Jujur, saya sendiri tidak spontan membantu saat melihat nenek-nenek menyeberang jalan. Meski ada niat, tapi tetap saja terhalang dengan "tapi kaaan ...." atau "eh ntar ..." dan sebagainya. Saya mengaku salah. Saya tidak akan menyalahkan atau menuntut siapapun. Saya hanya mengevaluasi diri. Jujur, saya belum pernah melihat ada orang yang mempraktikkan contoh sederhana ini. Miris.

Satu lagi contoh sederhana adalah saling menghormati. Hormat pada orang yang lebih tua. Berbicara sopan . Dan juga saling menghargai. Percaya tidak percaya, tapi kata-kata seperti : permisi, maaf, dan terima kasih adalah kata-kata pembawa perdamaian. Apalagi jika diucapkan dengan tulus dan tentunya dengan senyuman. Siapapun orangnya, setiap orang memiliki nilai untuk dihargai, tidak pedulia apapun status dan pekerjaannya.
Contoh-contoh yang sangat sederhana memang, tetapi sudahkah kita laksanakan ?
Saya tidak mengatakan bahwa saya sudah melakukan semua contoh diatas. Saya hanya membuat tulisan ini karena tiba-tiba saya teringat dan ingin mengevaluasi diri.

Miris memang dari contoh sangat sederhana itu saja belum bisa kita laksanakan. Saya pikir pelajaran yang dulu sangat saya sepelekan ini, sekarang menjadi pelajaran yang sangat berarti. Untuk apa seseorang hafal kitab UUD tetapi tidak mau menolong dengan ikhlas ?
Untuk apa seseorang yang mengerti sistem hukum tetapi tidak memiliki tenggang rasa ?
Untuk apa seseorang memiliki IQ yang tinggi tetapi menghargai orang lain saja tidak bisa ?
Untuk apa sesorang duduk sebagai kaum elit bangsa tetapi bermusyawarah saja seperti anggota gengster ?
Untuk apa seseorang bersekolah bertahun-tahun di luar negeri tetapi uang rakyat miskin pun dirampas ?

Baiklah, daripada saya semakin berapi dan akhirnya memutuskan untuk ikut demo lebih baik postingan ini segera saya akhiri.
Semoga postingan ini bisa bermanfaat dan bagaimanapun keadaanmu yang terpenting adalah bagaimana kamu memperlakukan orang lain. Tidak peduli statusmu, yang terpenting adalah akhlak mu, perilakumu. Tidak akan ada gunanya nilai tinggi jika perilaku sarat etika.
Semoga kita bersama bisa mewujudkan apa yang saya pesankan diatas. sekian . trims.

Friday, August 12, 2011

Allah bless us aamiin

Selamat berpuasa dan selamat berbuka !! *kata sapaan yang salah*
Oke ! ini memang sangat terlambat untuk mohon maaf lahir bathin , tapi seperti apa yang orang-orang katakan bahwa lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali .

Setelah diliat-liat ternyata sudah hampir dua bulan berjalan tanpa ada postingan di blog ini --"
Sedih memang , tapi yaa mau gimana .
Bukan berarti dua bulan berjalan tanpa inspirasi , tanpa ide .
Inspirasi , ide , dan bahan itu ada . mereka semua ada dijalan . mereka ada disekitar saya . mereka hadir bersama gerak dan kepekaan saya yang sayangnya hanya muncul kadang-kadang saja .

Di jalan, ide itu membludak , memenuhi ruang otak saya , melamunkan ekspresi saya .
namun di depan media , di depan pc tepatnya ide itu hilang menguap begitu saja .
Selama ini , hal tersebut memang sering terjadi . Sampai sekarang saya belum menemukan solusi yang tepat untuk mengatasinya . Ide itu adanya di jalan , di tengah kesibukan aktifitas . ide itu bukan di depan layar , bukan di atas tombol qwerty . mereka ada di ruang otak , menari-nari di sana untuk diwujudkan dalam bentuk tulisan nyata ,

Keadaan sekarang sudah berbeda .
Saya yang sekarang bukan lagi seorang remaja putih abu-abu . Sekarang saya seorang mahasiswi . Kenaikan level pendidikan itu , saya harapkan bisa berdampak pula pada kenaikan tingkat kedewasaan . Saya bukan lagi seorang remaja labil yg menulis sesukanya , kapan ingin , kapan mood . Saya akan berusaha untuk menjadikan kegiatan ini sesuatu yang rutin yang saya butuhkan tiap saat . Semoga akan selalu ada motivasi untuk melakukannya . Semoga kembalinya saya saat ini membawa dampak positif . Semoga mulai saat ini akan ada peningkatan kuantitas dan kualitas dari apa yang saya lakukan . aamiin .

Daripada postingan ini ada tapi tanpa pesan dan manfaat , lebih baik saya sedikit berpetuah .
Tetapkan tujuan dan kejarlah mimpimu ! Tak akan ada yang terlambat . tidak masalah jalan yang kau lalui berliku dan tak mudah . Usaha dan kerja keras pasti akan berbuah manis .
Ikhlas dan sabar menjalani apa yang kau miliki saat ini . Jangan lupa bersyukur ! Apapun yang terjadi pada hidupmu hari ini , adalah rangkaian kisah indah yang telah dirancang oleh Tuhan . Tersenyum dan jalani semua dengan ikhlas dan penuh kelapangan .
Allah bless us :')

Tuesday, June 14, 2011

andai ?


Andai rasa itu bisa dikendalikan
Andai sebelum masuk
rasa itu melewati pikiran dulu
Andai ...

Memang itu hanya perandaian
Karena toh rasa itu tidak ada kendali
datang dan pergi sesukanya
Tidak peduli bagaimana kondisi penerima

Bagai angin
Ia bisa hanya sekedar lewat sebagai semilir
Ia bisa lewat engan meninggalkan jejak bagai topan
Ia bisa berlalu dan memberi kesejukan
Ia ada untuk memberi sedikit isi pada kekosongan
Angin yang baik tentu memberi manfaat banyak
Angin yang buruk tentu bisa menghancurkan
bahkan yang kokoh jika itu angin dahsyat

Sama dengan angin
Rasa juga tidak bisa dikendalikan
Ia hadir sebagai pengisi hati
Hanya saja ia tak pernah mempertimbangkan dampak
Bagaimana jika ia tiba di tempat yang salah
Bagaimana jika ia hadir di saat yang tidak tepat

Rasa itu bisa mendewasakan
hati-hati yang tegar
sehingga mereka semakin kuat
rasa itu juga bisa menghancurkan
hati-hati yang rapuh
membuat mereka tak berdaya

Bagaimanapun
tidak ada hal yang bisa diubah
Bagimanapun
ini adalah proses kehidupan
Semua tergantung bagaimana kita menghadapinya
Dan tetaplah percaya pada takdir Tuhan
yang membuat kita semakin kuat

KEEP FAITH . GOD BLESS US

*bingung mau ngasi judul apa --"

Monday, June 13, 2011

munafik itu berpura-pura

Nah, karena sebelumnya udah janji bakal bahas tentang yang "kemunafikan"itu , sekarang gue bakal bahas, yang tentu saja menurut opini dan pengamatan ke lingkungan . Ehm perlu diinget kalau munafik yang dibahas disini adalah munafik dalam hal mengakui perasaan, bukan munafik dalam arti sesungguhnya hehe
Postingan sebelumnya , yang syair berjudul "aku yang berpura" adalah syair untuk mendukung pembahasan mengenai "kemunafikan" tersebut ngehehe

Sebenernya gak tau mau bahas apaan -,- idenya sih kemaren , tapi gara-gara nulisnya baru sekarang tuh ide nguap begitu saja --" Tapi karena udah terlanjur posting yang syair mending sekalian aja sama penjelasannya daripada tar ada kesalahpahaman hehe

Ehm, seperti yang udah gue jelasin sebelumnya kalau ada berbagai macam cara orang menghadapi perasaan yang mereka punya. Dalam hal ini perasaan terhadap sesama lawan jenis. Ada orang yang sering banget naksir sama orang lain. Ada juga orang yang sekalianya naksir bisa sampe tahunan. Ada orang yang naksir sama orang tergantung tampang, isi dompet, dsb.
Nah dari berbagai macam cara orang naksir-naksiran itu, berbagai macam pula orang mengekspresikannya. ada yang pdkt dengan pd nya, ada yang pdkt nya malu-malu, ada yang dipendam malu-malu, ada yang sebenernya naksir tapi pura-pura enggak! ini yang masuk kelas munafik tadi. saya sendiri nggak bilang kalau munafik dalam hal ini adalah buruk. Karena saya yakin setiap orang gak ada yang mau jadi munafik. Dan setelah dipikir-pikir, jadi munafik dalam hal perasaan itu jauh lebih menyakitkan daripada menyatakannya.

Gini loh sederhananya, kalau lo nyatain perasaan lo, hikmahnya adalah orang yang lo taksir bakalan tau, dan kalau punya hati dia bakalan hati-hati berinteraksi tentang segala hal yang berkaitan dengan perasaan. Setidaknya dia bakal jagain perasaan lo supaya kita gak sakit hati. Tapi beda kasus kalau orang yang lo taksir itu kampret orang --" , bisa aja dia sengaja manas2in ( yakin mau naksir yang kaya gitu ? Naudzubillah! )

Nah, kalau lo jadi munafik, yaa tahan aja deh tu pas si "dia" lewat didepan lo sambil gandeng pacarnya. Trus dia bakal kenalin ke lo, dan mau gak mau lo harus paksa senyum, gak bisa dong marah tiba-tiba tanpa alasan ?! Parahnya lagi, kalo sampe kasusnya gini, lo naksir si A, si A ini sebenrnya juga naksir, tapi karena lo dan si A ini sama-sama pemalu dan gak ada yang mau mulai, jadi yaa seiring berjalannya waktu kalian gak ada yang tau kalau emang saling suka -_-"

Intinya adalah setiap orang punya alasan masing-masing dengan apa yang mereka lakukan. Jangan nilai orang dari apa yang orang raih, tapi liat dari usahanya, liat dari niatnya.
Kalau emang lo punya temen yangjadi munafik, lo gak bisa paksa mereka untuk terus terang. Biarin orang pilih jalannya masing-masing, yang penting lo udah kasih tau konsekuensi dari jalan yang mereka pilih. Dan menurut gue gak ada kok yang pengen jadi munafik. yang bikin orang jadi munafik itu adalah keadaan. Keadaan kadang memaksa kita melakukan apa yang sebenrnya kita gak suka.

Intinya : TETAP COMPLICATED --"

Aku yang berpura

Sekarang aku tau aku seorang munafik
Mendustai bahkan diriku sendiri
Apa yang bisa ku lakukan
Coba saja menjadi aku
Menjadi munafik untuk bertahan
Menjadi munafik untuk menyelamatkan
Sekarang aku mengerti aku seorang egois
Aku ingin semuanya hanya untukku seorang
Tak ingin , bahkan sedikit saja terbagi untuk orang lain
Bayangan pembagian itu menghantui ku
Menyusup dalam hati menyesakkan dada ini
Aku bisa apa
itu tentang kejujuran apa yang kuinginkan

Namun kini aku paham aku tidak sepenuhnya egois
Aku tak ingin melukai dia
Aku tak ingin menyakiti dia
Kubiarkan mereka melakukan apa yang mereka inginkan
Kusuruh diriku diam ikut bahagia
Kupaksa bibirku mengembang membentuk senyuman
Aku memang munafik
Aku juga egois dan tidak egois disaat bersamaan
Aku menginginkan sesuatu yang bukan hak ku
Tapi keinginan itu kupendam dalam
Kusimpan diam dalam tenang
Biar hatiku yang tau
Biar batinku yang meronta
Biar susunan aksara ini menjadi perkara
"aku yang berpura-pura"

Tuesday, June 7, 2011

silahkan aja kalo mau terus terang

Gue gak tau harus mulai pembahasan ini darimana . karena emang pembahasan kali ini adalah pembahasan yang berat, rumit, dan komplex *boong kok!

Ini bermula dari rencana temen gue eh temen deket, dimisalkan aja namnya X. kenapa gue misalkan ? karena gue gak tau dia bakal izin apa nggak kalo gue ketyik namanya disini. Meskipun menurut gue dia boleh bangga namanya gue bikinin disini.
Lanjut ke cerita !
Si X punya temen yang setalah diproses juga temen gue, misalkan namanya Y.
Meski beda sekolah mereka sering contact-an. Zaman canggih gini harus dimanfaatin coy ! Mereka ini satu kelas les, dan kebetulan yang ntah menguntungkan apa merugikan juga satu les sama gue. Setelah lama berteman dan contact-contactan, si X mulai ada rasa ke Y. Kenapa ? Karena dia merasa nyaman, merasa diperhatiin, dan senang kalau berhubungan sama si Y.
Nah masalahnya si Y ini gak ada niat sedikitpun pacaran, biarpun temen ceweknya seabrek, biarpun pinternya gak ketulungan, biarpun gue sama temen-temen bilang dia ganteng.
karena si X ini udah ngerasa dia punya perasaan ke Y, mau gak mau tiap berhubungan sama si Y, si X deg-degan, dapet serangan jantung, dan muntaber , dan gue perhatiin pun mereka ini makin lama makin deket. ada urusan apa-apa si Y nanyanya ke X, ada apa-apa si Y nanyain gimana si X. Yah gitu lah.
Nah suatu hari si X ini berencana menyatakan perasaannya ke Y. Bukan, bukan nembak kok. X gak bakal nanya ke Y mau gak jadi pacarnya. Tapi dia cuma mau jujur-jujuran aja. Soalnya si X ini bukan naksir-naksiran kok sama si Y. Dia emang beneran sayang. Kenapa gue bisa bilang gitu ? Karena dia gak punya alasan khusus kenapa bisa suka sama si Y. Yang dia tau, kalo sama si Y, dia nyaman dan dia bebas jadi diri dia sendiri. Gak perlu jaim, gak perlu pura-pura, semuanya mengalir apa adanya .

setelah gue tanya serius ke X mengenai rencananya kira-kira gini deh dialognya :
C : X, lo serius pengen bilang suka ke Y ?
X : seriuslah, kalo gak ngapain nyusun rencana ketemuan gitu
C : Yakin udah mantep dengan segala resikonya ?
X : Resiko terburuknya apa ?
C : Kehilangan dia sebagai temen mungkin
X : Gak papa. udah jarang ketemu juga kan. Yah lebih baik dia tau lah dari pada enggak.
C : Yah terserah sih kalo udah siap lanjut, salut deh gue !
X : yaa intinya cuma mau bilang kalo gue suka sama dia tapi gimanapun keadannya gakpapa dan pengennya tetap berteman.
C : sip ! bakal gue doain lo !

Sebenernya ada lagi sih kalimat-kalimat serius antara gue dan si X .
yang intinya, gue gak bakal seberani si X buat ngomong masalah perasaan, gak tau kenapa kayaknya gue masih berpikiran jadul dengan nahan gengsi, dan tetep cowok harus duluan. Sakit sakit dah !
Si X ini khotbah sama gue gini :
Akan lebih baik jika kau beritau mereka, mereka yang pernah membuat hatimu menangis, mereka yang pernah membuat hatimu bahagia.
Ungkapin perasaan itu bukan masalah berani atau gak, tapi itu cuma ungkapan terima kasih ke mereka karena udah mengisi relung hati kita .
Si X ini juga bilang kalau mendam perasaan itu sia-sia, percuma. Mending kasih tau mereka, apapun resiko nya ya itu yang mesti ditanggung .


Nah itu cuplikan kasusu temen gue. Gue gak tau mau nanggepin apa. Karena kayaknya kalau gue yang diposisi X gue gak bakalan seberani itu. Gue gak berani nanggung resikonya. Gak berani menghadapi perubahan pandangan orang, gue gak berani neken gengsi buat nyatain perasaan. Mungkinemang tipikal gue kali ya, yang gak bisa terus terang blak-blakan, bahkan buat muji atau bilang kangen aja gue males --''

Gue sendiri gak tau mana yang lebih baik. Karena toh setiap kita punya pandangan yang beda-beda. Tapi gue secara pribadi sih salut sama si X. Dia berani, berani banget malah ! Dia berani nanggung resiko kemungkinan bakal dipandang beda sama si Y. Dia beraninanggung resiko bakal dijauhin sama si Y. Dia berani !
Logika si X juga nyambung kok sama gue. Menurut gue apa yang dia pikirkan apa yang dia lakukan itu logis. Yang gak logis adalah saat kita pura-pura cuek, pura-pura gak suka padahal dalam hati budubuset~ . Yang gak logis adalah saat kita pura-pura seneng orang yang kita taksir deket sama orang lain tapi kita malah pura-pura ikut tersenyum bahagia padahal dalam hati nangis darah *lebay ( masalah kemunafikan ini akan gue bahas di segment selanjutnya. Harap sabar menanti ! )
Lagian si X ini kan dia emang beneran tulus sayangnya, bukan naksir-naksiran ala cewek genit matre tukang goda ! Jadi gak akan mengganggu siapapun kalo dia mau terus terang gitu.

Jadi buat cewek intinya adalah bagaimanapun cara kalian menghadapi perasaan kalian, itu terserah kalian. Yang jelas etika menyayangi itu ada *gue gak akan ngomong soal cinta karena sampe sekarang cinta itu apa aja gak satupun orang yang tau* . Kalau emang mau nyatain perasaan yaa silahkan, bagus malah (menurut gue) karena cowok itu gak peka, kadang lola, dan sering nyebelin. Tapi apapun hasil yang kalian dapet, yaa terima aja jangan maksain keadaan. Kalo gak diterima yaa bunuh diri berarti akan ada yang lebih baik lagi. Dan inget juga, jangan jadi gampangan karena cowok tu jumlahnya banyaaaaakk, kadang nyampah malah u,u
kalau emang mau mendam juga silahkan, yaa resikonya tahan sendiri deh tuh sakitnya, galau sendirian, dan si cowok bego gak bakalan tau gimana perasaan kalian ke dia. gak bakalan sadar betapa sayang peduli kangen kalian sama dia. Dia bahkan dengan senang hati ngenalin kalian ke ceweknya trus ngasih peje kalau dia baik, royal, tidak sombong, dan rajin menabung.

Buat para cowok, kalau ada seorang cewek yang nyatain suka sama kalian dan emang tulus sayang sama kalian, bisa dong hargai perasannya. kalo emang mau nolak, yaa boleh toh itu hak kalian. tapi caranya yang gentle. Bilang makasih mungkin bisa. Trus jangan jauhin cewek itu. Karena kalo emang bakalan ditolak atau bakalan terluka , cewek juga gak bakalan mau punya perasaan ke cowok itu. Tapi gimana ya perasaan itu gak bisa dikontrol. Tiba-tiba nongol gak tau asalnya. Gak bisa direncanain. Trus kalo emang ngerasa ada cewek yang suka sama kaalian, tanyain baik-baik bisa dong yaa , jangan sampe jadi orang keGRan trus bikin si cewek teringgung. Kalau gitu mah, bikin ilfeel -,-" Yaa intinya hargai dengan gentle aja .

Sip. Postingan kali ini idenya dari sobat gue X. Intinya buat gue : perasaan dan segala tetek bengeknya itu RIBET. RUMIT. COMPLICATED.

Monday, June 6, 2011

kisah kenangan tentang seseorang

Kisah ini
bukanlah kisah bagus untuk dijadikan teladan
Kisah ini
tentu bukan kisah buruk yang harus dibuang jauh
Kisah ini
juga bukan kisah yang indah untuk dikenang

Kisah ini
hanya segelintir kisah sederhana
untuk diambil pelajaran oleh pelakunya
Kisah ini
kisah yang diharapkan menjadi tangga kenaikan level kehidupan

Kisah ini berisi kenangan
Kenangan pahit
Kenangan manis
Kenangan tentang seseorang


Seseorang yang menoreh dalam namanya
pada hati polos ini
Seseorang yang mereplika dirinya
dan menggeser segala hal yang telah memenuhi pikiran ini
Seseorang yang telah menjadi bayang
pada tiap gerak yang kulakukan
Seseorang yang hadir dalam mimpi indah
walau tak lupa muncul pada tiap mimpi buruk
Seseorang yang telah menjadi teman
dalam hari-hari yang dilewati
seseorang yang menjadi warna mayor
pada mata hitam ini
seseorang yang telah menjadi salah satu alasanku
untuk tetap tersenyum lebar
seseorang yang senantiasa meminta waktu lebih
dan dengan senang hati kuberikan
seseorang yang terlambat kusadari keberadaannya
seseorang yang kini kumengerti sebagai
seseorang yang kubutuhkan
karena
seseorang itu adalah
seseorang yang belakangan kuketahui sebagai
seseorang yang kusayangi

Monday, February 14, 2011

let him ..


Wahai sang waktu
Berhentilah engkau berlalu
Ingin bahagia ini selalu untukku
Hanya dia yang aku mau

Wahai penguasa alam terkhusus masa
Berilah aku kekuasaan sejenak
untuk memiliki pengontrol waktu

Agar bisa lebih lama ku tatap wajah nya
Agar bisa lebih puas ku hirup aroma nya
Agar bisa lebih jelas kudengar suaranya
Agar bisa lebih tenang jiwa ku di dekat nya

Wahai penguasa takdir jagad raya
Izinkanlah ia mengetahui apa yang ku rasa
Biarlah ia memahami tulus dalam kasih ku pada nya

Agar bisa ia rasakan detak jantung ku
Agar bisa ia pahami makna hembusan nafas ku
Agar bisa hati nya membalas sapaan hati ku
Agar bisa kami saling dekat , erat
Agar tiada lagi kata jauh untuk saling menyatu

Thursday, February 10, 2011

mungkin bisa membantu

Setelah dilihat-lihat, ternyata tahun ini saya belum posting sama sekali --''
Ntah apa yang saya lakukan hingga tidak mem-posting selama itu.
Dibilang sibuk, mungkin iya karena sekarang saya sudah kelas 3 semester 2. Bukan berarti dengan begitu saya sibuk belajar dan sebagainya.
Saya masih saya yang dulu, yang belajar kalau ada pr.
Yang belajar kalau besok akan ulangan.
Ya saya tau itu memang tidak baik dan harus segera diubah. Baiklah, saya akan berubah!

Bicara tentang status saya sebagai pelajar yang sedang diburu masa depan dan saya yang masih berjalan santai, bukan berarti saya tidak memiliki impian dan gambaran mengenai masa depan.
Imajinasi saya indah ( setidaknya bagi saya ) dan saya memiliki impian dan cita-cita ( tentu saja! )

Saya berjalan santai ( hingga saat ini ) bukan berarti karena saya sangat percaya diri dengan kemampuan saya menghadapi ujian-ujian penentu masa depan itu, tapi lebih kepada ..... apa ya? saya sendiri tidak tau!

Saya juga bukan orang yang jalan tidak menentu tanpa arah, dalam hal ini saya bukan orang yang tidak tau kemana akan melangkah.
Saya memiliki ambisi tersendiri, namun saya juga terkadang mudah terpengaruh dengan lingkungan. Dan saya suka seenaknya melakukan hal-hal yang hanya saya suka. Jika saya menyukai pelajaran ini, maka saya akan serius dan mempelajarinya dengan biak. Tapi jika saya tidak menyukainya, saya akan meninggalkannya dan terpaksa mempelajarinya ( terikat kurikulum, dan sistem pendidikan blablabla )
Di satu sisi mungkin itu imbas dari sikap saya yang iya-iya , tidak-tidak ( maksudnya pounya pendirian dan tidak plin plan ) tapi di sisi lain ini merugikan. Apalagi jika pelajarean yang tidak saya sukai adalah pelajaran yang menjadi salah satu pelajaran yang diujikan pada Ujian Nasional -_-

Jurusan kuliah. Saya sudah memiliki gambaran yang jelas mengenai apa yang saya inginkan dan apa yang tidak ( ini keuntungan memiliki pendirian ). Saya tidak terpengaruh dengan lingkungan saya yang kebanyakan mengambil urusan ini, jurusan itu, saya tetap pada pendirian saya dari awal.
Ehm, baiklah saya beri bocoran, bahwa jurusan yang saya inginkan adalah jurusan pada FISIP. Hanya FISIP yang saya mau, meski saya sempat tertarik dengan Psikologi.
Ehm, agak aneh memang karena saya adalah seorang murid jurusan IPA.
Dan saya tidak memiliki minat sama sekali dengan jurusan-jurusan yang ditawarkan IPA.
Banyak komentar, tentu saja. Dan saya tidak bergeming ( sedikit sih tapi saya tetap menginginkan yang saya ingin diatas )

Di saat kebanyakan teman-teman saya memilih jurusan Pendidikan Dokter, Teknik, atau Akuntansi, saya malah heboh dengan pilihan saya. Yang memang sudah saya siapkan dari awal.
Saat sanak-sanak jauh saya tau yang saya inginkan, tidak ada tanggapan positif yang langsung.
Pasti, ada tanggapan negatif terlebih dahulu.
Ada yang menyatakan, saya terlalu pintar untuk kesitu , ada juga yang menganggap saya tidak mampu ke jurusan favorit di IPA makanya beralih ke jurusan yang saya sebut tadi diatas.
Saya bukan tipikal orang yang peduli apa kata orang alias masa bodoh, karena itu saya tanggapi ungkapan-ungkapan itu dengan jawaban santai tapi menjelaskan pokok masalah.
Banyak penawaran-penawaran dan ajakan agar saya kuliah jurusan ini jurusan itu dengan berbagai kemungkinan masa depan yang cerah blablabla

Orang tua saya sendiri tidak terlalu mengekang saya untuk kuliah jurusan apa atau menyuruh saya kuliah jurusan apa, tapi saya tau yang mereka ingikan hanya kebahagiaan saya.
kadang terlontar anjuran agar saya memilih jurusan favorit, yang langsung saya balas dengan "tidak, terimakasih" atau suatu waktu dengan penjelasan logis dari saya.

Bayangan saya, kuliah adalah mengenai apa yang kita inginkan. Mempelajari hal-hal yang menarik bagi kita. Memperdalam ilmu tentang hal-hal yang kita minati. Dan semua itu akan mendatangkan kesenangan tertentu. Pembaca semua pasti akan senang jika berurusan dengan hal-hal yang pembaca sukai, bukan? Itulah yang saya bayangkan tentang kuliah.
Alangkah menyenangkannya!
Jadi, saya tidak akan masuk ke jurusan yang tidak saya sukai. Masa bodoh orang mau bilang apa. Toh setiap orang bebas berpendapat dan berpandangan tentang kita. Kita juga bebas melakukan apa pun terhadap hidup kita selama itu tidak merugikan orang lain.
Jadi, tidak ada istilahnya belajar saat kuliah adalah belajar yang menjadi beban.

Tenang, saya tidak membayangkan kuliah sekedar cerita menyenangkan kok. Pasti akan ada saatnya masalah datang menghampiri saya. Masalah mengunjungi hidup saya. Akan ada masa sulit yang akan saya hadapi. Apalagi jika saya hidup sendiri jauh dari orangtua, pasti akan lebih sulit. Tapi toh, hidup harus tetap berjalan. Akan saya hadapi masalah dengan senyum. Akan saya layani dan selesaikan hingga selesai kunjungannya. Insya Allah.

Jadi, teman teman sekalian diluar sana yang masih ragu dan takut-takut memilih jurusan, jangan berlarut-larut dalam pikiran itu. Tentukan sekarang apa yang kamu inginkan. Jangan mudah terpengaruh dengan orang lain. Kita semua tau apa yang kita inginkan dan apa yang kita sukai, masa depan ada di tangan kita.

Orang tua memang orang yang paling dekat dengan kita, paling lama bersama kita, namun bukan mereka penentu masa depan kita. Bukan mereka yang bertanggung jawab tentang hidup kita. Jika mereka menginginkanmu melakukan sesuatu ( misal memasuki jurusan tertentu ) percayalah itu karena mereka menginginkan kamu berhasil. Berharap di kehidupan kedepannya kamu akan sukses dan bahagia. Namun bukan berarti peluang untuk kamu melakukan sesuatu yang kamu sukai tertutup, kamu bisa membuktikan kepada mereka bahwa jalan yang kamu pilih adalah jalan yang akan membuatmu bahagia. Perlihatkan kesungguhan dan kegigihanmu. Buat mereka percaya! Jangan sampai kamu menyesal di kemudian hari, penyesalan kamu justru lebih menyakitkan mereka.

Ya, mungkin hanya itu yang bisa saya sampaikan. Mungkin bisa membantu dan bisa bermanfaat.
Maaf kalau kurang jelas dan agak berantakan, karena nulisnya apa yang saya ingat dan tanpa topik yang jelas. Trims.