Recent News

Monday, June 13, 2011

munafik itu berpura-pura

Nah, karena sebelumnya udah janji bakal bahas tentang yang "kemunafikan"itu , sekarang gue bakal bahas, yang tentu saja menurut opini dan pengamatan ke lingkungan . Ehm perlu diinget kalau munafik yang dibahas disini adalah munafik dalam hal mengakui perasaan, bukan munafik dalam arti sesungguhnya hehe
Postingan sebelumnya , yang syair berjudul "aku yang berpura" adalah syair untuk mendukung pembahasan mengenai "kemunafikan" tersebut ngehehe

Sebenernya gak tau mau bahas apaan -,- idenya sih kemaren , tapi gara-gara nulisnya baru sekarang tuh ide nguap begitu saja --" Tapi karena udah terlanjur posting yang syair mending sekalian aja sama penjelasannya daripada tar ada kesalahpahaman hehe

Ehm, seperti yang udah gue jelasin sebelumnya kalau ada berbagai macam cara orang menghadapi perasaan yang mereka punya. Dalam hal ini perasaan terhadap sesama lawan jenis. Ada orang yang sering banget naksir sama orang lain. Ada juga orang yang sekalianya naksir bisa sampe tahunan. Ada orang yang naksir sama orang tergantung tampang, isi dompet, dsb.
Nah dari berbagai macam cara orang naksir-naksiran itu, berbagai macam pula orang mengekspresikannya. ada yang pdkt dengan pd nya, ada yang pdkt nya malu-malu, ada yang dipendam malu-malu, ada yang sebenernya naksir tapi pura-pura enggak! ini yang masuk kelas munafik tadi. saya sendiri nggak bilang kalau munafik dalam hal ini adalah buruk. Karena saya yakin setiap orang gak ada yang mau jadi munafik. Dan setelah dipikir-pikir, jadi munafik dalam hal perasaan itu jauh lebih menyakitkan daripada menyatakannya.

Gini loh sederhananya, kalau lo nyatain perasaan lo, hikmahnya adalah orang yang lo taksir bakalan tau, dan kalau punya hati dia bakalan hati-hati berinteraksi tentang segala hal yang berkaitan dengan perasaan. Setidaknya dia bakal jagain perasaan lo supaya kita gak sakit hati. Tapi beda kasus kalau orang yang lo taksir itu kampret orang --" , bisa aja dia sengaja manas2in ( yakin mau naksir yang kaya gitu ? Naudzubillah! )

Nah, kalau lo jadi munafik, yaa tahan aja deh tu pas si "dia" lewat didepan lo sambil gandeng pacarnya. Trus dia bakal kenalin ke lo, dan mau gak mau lo harus paksa senyum, gak bisa dong marah tiba-tiba tanpa alasan ?! Parahnya lagi, kalo sampe kasusnya gini, lo naksir si A, si A ini sebenrnya juga naksir, tapi karena lo dan si A ini sama-sama pemalu dan gak ada yang mau mulai, jadi yaa seiring berjalannya waktu kalian gak ada yang tau kalau emang saling suka -_-"

Intinya adalah setiap orang punya alasan masing-masing dengan apa yang mereka lakukan. Jangan nilai orang dari apa yang orang raih, tapi liat dari usahanya, liat dari niatnya.
Kalau emang lo punya temen yangjadi munafik, lo gak bisa paksa mereka untuk terus terang. Biarin orang pilih jalannya masing-masing, yang penting lo udah kasih tau konsekuensi dari jalan yang mereka pilih. Dan menurut gue gak ada kok yang pengen jadi munafik. yang bikin orang jadi munafik itu adalah keadaan. Keadaan kadang memaksa kita melakukan apa yang sebenrnya kita gak suka.

Intinya : TETAP COMPLICATED --"

0 komentar:

Post a Comment

silahkan komentar .
tanggapannya ditunggu ! :)