Recent News

Saturday, March 17, 2012

mereka yang paling berkuasa

Postingan saya kali ini adalah bahasan tentang lingkungan paling dekat dengan kita. yang pasti sering kita temui dan alami sendiri. tentang kekuasaan nonformal yang nyata adanya.
yaitu kekuasaan yang dimiliki oleh amak-amak (emak-emak) !!!

kenapa saya harus memilih pannggilan amak-amak, padahal banyak panggilan lain yang lebih sopan dan berkelas. seperti ibu-ibu atau tante-tante. alasannya sederhana, agar apa yang ingin saya sampaikan benar-benar bisa diterima tanpa persepsi subjektifitas.

Misalkan saja, panggilan ibu-ibu tidak langsung condong ke golongan ibu-ibu yang begini, yang begitu, tapi panggilan ibu-ibu itu luas, untuk perempuan yang biasanya telah menikah dan memiliki anak. bisa saja ibu-ibu muda beranak diusia 21 tahun atau ibu-ibu pejabat dengan sasak rambut setinggi hak sepatu model, atau ibu-ibu bijaksana yang lebih memilih mengasuh anak daripada berkarir. ibu-ibu bisa mengarah pada mereka yang naik turun mobil dengan sopir, yang mengenakan pakaian cukup ketat, menjenjeng tas tangan branded atau minimal kw super, dengan wedges 7cm, dan dengan gelungan rambut tertata rapi.

sedangkan tante-tante malah sering ditambahkan dengan kata girang. tante-tante lebih mengarah kepada perempuan kaya dengan rambut warna yang terurai panjang, dengan high heels bertali, dengan pakaian berwarna ngejreng yang cukup minimalis.

jadilah panggilan amak-amak untuk segolongan ibu-ibu dengan sifat tertentu yang luar biasa.
kenapa amak-amak bukan emak-emak ? karena amak-amak lebih garang daripada emak-emak ( setidaknya menurut saya )

tidak ada yang berani melawan amak-amak!
saya tidak pernah melihat ada orang yang berani melawan amak-amak. atau jika ada orang ( bukan golongan amak-amak ) yang berani mencoba melawan, maka 99% dapat dipastikan ia akan kalah ( kecuali jika orang itu memiliki jiwa amak-amak yang lebih kuat )
dapat ditebak, perlawanan amak-amak bukan dengan pistol, bukan dengan gas air mata, juga bukan dengan suap-menyuap ( uang haram ) tapi dengan mulutnya.
ya ! hanya dengan mulutnya yang bisa mengeluarkan lebih dari 20ribu kata perhari, dengan mulut yang bisa mengomel dengan sangat cepat, yang bisa menyinyir.
saya berkesimpulan, golongan selain amak-amak ( khususnya laki-laki ) jika memiliki daftar hal yang akan dilakukan, maka bertengkar dengan amak-amak berada di urutan terakhir. mereka berpikir tentang kalah sebelum berperang ( mengingat kemampuan verbal mereka ) atau tentang persepsi hanya banci yang bertengkar dengan amak-amak atau perempuan.

saya bukan tipe penonton berita, tapi saat saya menonton liputan berita, berita yang cukup sering saya dapat adalah penggusuran - lalu penggusuran ditunda atau dibatalkan - dengan alasan adanya perlawanan - perlawanan warga sekitar - dan perlawanan yang paling sulit ditaklukkan adalah perlawanan dari amak-amak!!
entah itu aksi menghardik-hardik petugas atau mengomel dengan teriakan atau menangis-nangis histeris atau marah-marah dengan menggendong bayi atau yang paling ekstrem dengan telanjang --"

saya juga cukup sering menyaksikan adegan tawar menawar yang sengit antara amak-amak dengan pedagang. penawaran ini dilakukan setelah penilitian yang panjang dan detail, yang cukup membuat frustasi pedagang -_-
saya sendiri harus belajar banyak dari amak-amak untuk tawar menawar harga, karena setiap kali saya pulang dengan barang yang-hanya-berhasil-saya-tawar-dengan-potongan-sekitar-10%, saya akan diomeli, sehingga sejak saat itu saya berkesimpulan saya tidak ahli menawar. disamping berbelanja ( selain ke gramedia ) memang bukan hobi saya -_-

saya sendiri lebih merasa aman jika berada di dekat amak-amak.
contoh dalam angkutan umum, saya akan merasa lebih safe saat ada amak-amak yang meski berisik dengan obrolan meraka tentang dapur dan panci daripada dengan ibu-ibu intelek berwajah lembut yang tersenyum ramah saat bertemu pandang dengan saya.

selain kekuasaan mutlak nyata yang mereka miliki, amak-amak adalah sosok yang hebat.
amak-amak cenderung memiliki beban dan tanggung jawab yang lebih besar dan berat, bahkan daripada ibu-ibu atau tante-tante.


jadi, amak-amak yang saya maksud disini lebih kepada sosok perempuan-perempuan perkasa yang menyayangi dengan menunjukkan aksi, yang meski telihat kasar tetapi memiliki hati yang sangat tulus, yang bertarung melawan matahari, yang berjuang membela anaknya dengan omelan dan makian, yang melawan dan meronta untuk mendapatkan hak mereka, yang mengurus dan melakukan tugas dan pekerjaan dengan wajah garang sarat letih :')
dan untuk itu saya bangga pada amak-amak !!!

4 comments:

  1. TS pasti tau siapa aneMarch 17, 2012 at 7:11 PM

    TS = amak-amak(caro ngeceknyo) hahaha

    ReplyDelete
  2. amak2 bahasa modern haha
    TS ini apaa ? -___-

    ReplyDelete
  3. bahhahahha ! iyolah ! awak kan lah ado bakat jadi amak2 cha :p

    ReplyDelete

silahkan komentar .
tanggapannya ditunggu ! :)