Menurut saya, inti ceritanya sih sederhana. Tapi bermakna dalam.
Kita semua tau pencopet itu apa, bagaimana pekerjaannya, tapi kita gak tau kan gimana kehidupan mereka ?! Gimana perasaan mereka menjalani kehidupan sebagai pencopet ?! Apalagi merasakan gimana hidup susah payah sebagai pencopet, lari tunggang-langgang dikejar massa, dipenjara, dirazia, dll ?! Juga kehidupan mereka para pencopet yang berdampingan dengan manusia-manusia lain yang hidup mewah, punya mobil mewah, rumah megah, apartement mahal, dan barang-barang unlimited !
Nah, di film ini digambarkan kehidupan pencopet itu. Tapi tenang aja, kita gak diajak untuk merestui aksi pencopet kok !
Malah, banyak pelajaran berharga yang bisa kita ambil dari film ini. Pokoknya harus ditonton !
Kalau film-film lain, hanya mempertontonkan hiburan, atau adegan-adegan tidak senonoh, dsb, di film ini akan banyaaaak banget pelajaran yang bisa kita ambil ! Rugi banget kalo gak nonton !
Saya pribadi merasa film ini gak ada kurangnya. Gak tau deh, menurut pengamat-pengamat film.
Asli salut banget !
Langsung aja, daripada panjang lebar nih jalan ceritanya :
ALANGKAH LUCUNYA ( NEGERI INI )
Muluk, seorang sarjana manajemen tetapi belum mendapatkan pekerjaan alias pengangguran. Hal ini tentu aja menjadi semacam olokan bagi tetangga sekitar yang menganggap pendidikan itu gak penting. Tapi Muluk dan ayah nya bersikeras bahwa pendidikan itu penting.
Singkat cerita Muluk terus-menerus mencari pekerjaan untuk mematahkan omongan miring warga khusunya calom mertua Muluk, yang tentu saja menginginkan menantu dengan penghasilan tetap, yang berpendapat pendidikan itu tidak penting !
Suatu ketika, Muluk berada di pasar, dan ia mendapati banyak pencopet yang berkeliaran dan mereka bekerja sama untuk berhasil mencopet. Akhirnya Muluk berhasil mengenal salah satu dari pencopet dan masuk ke dalam lingkup kehidupan mereka. Muluk pun bekerja sama dengan para pencopet tersebut dengan tujuan meningkatkan kualitas kehidupan mereka. Dengan imbalannya, Muluk mendapat 10 % dari hasil copetan mereka.
Meski awalnya sulit karena susah bagi mereka untuk percaya kepada orang baru seperti Muluk, tapi berkat diyakinkan oleh ketua pencopet, maka mereka mau saja hasil copetannya dimanajemen oleh Muluk.
Muluk yang bertujuan meningkatkan kehidupan mereka, memanggil salah seorang temannya yang bergelar Sarjana Pendidikan ( tetapi masih menganggur ) untuk mengajar pencopet. Mereka diajari membaca, menulis, menghitung, juga pelajaran Kewarganegaraan. Dan adegan yang menarik adalah mereka beranggapan pekerjaan mereka saat berpendidikan adalah korupsi bukan lagi mencopet karena mencopet adalah untuk orang-orang tidak berpendidikan. Ini begitu menggelitik !
Tidak cukup sampai disitu, Muluk juga membawa salah seorang temannya lagi, Pipit untuk mengajari anak-anak pencopet tentang agama. Mereka diajarkan Rukun Islam, sampai mempraktikkan sholat. Tujuan utama Muluk, sebenarnya adalah untuk mengalihkan profesi mereka dari mencopet menjadi pedagangan asongan, pekerjaan halal yang dapat mereka lakukan.
Semuanya berjalan lancar, modal telah terkumpul untuk menjadi pedagang asongan, sampai pada peresmian pertukaran profesi itu, ayah Muluk, Pipit, dan calon mertua Muluk hadir pada kegiatan itu. Dan baru mengetahui pekerjaan asli anak mereka, yang selama ini meraka sangka ‘pengembangan sumber daya manusia.
Ayah Muluk tentu sangat marah karena ternyata pendapatan anaknya selama ini adalah hasil dari mencopet, yang secara garis besar HARAM. Begitu juga ayah Pipit. Mereka sangat menyesali tindakan anak mereka.
Dst …. Tonton aja sendiri !! hahaa.
Pastinya saya gak segampang itu untuk membocorkan akhir dari sebuah cerita, apalagi cerita menakjubkan seperti ini ! Silahkan tonton sendiri ! :D
Menurut saya sendiri sih, apa yang Muluk lakukan adalah sesuatu yang mulia, diluar dia mengkonsumsi uang haram. Tapi toh, mengubah pencopet menjadi pedagang bukan sesuatu yang mudah. Ia masuk ke kehidupan mereka lalu mengajak mereka untuk berpikir benar. Berpikir mengenai apa yang menjadi milik mereka dan apa yang menjadi milik orang lain. Kebanyakan dari kita, hanya menghujat apa yang dilakukan oleh pencopet, tapi kita sendiri tidak memberi mereka jalan untuk berbelok ke arah yang benar. Yang salah pada Muluk, hanya mengambil penghasilan dari mencopet, yang jelas-jelas adalah tindakan haram. Jika ia tidak mengambil uang, mungkin semuanya akan berbeda. Apa yang ia lakukan tentu dapat dibenarkan !
Dialog-dialog pada film ini juga mengingatkan kita betapa Indonesia dimiskinkan oleh para maling kelas atas, atau biasa dijuluki koruptor. Mengenai adanya pendidikan juga tidak menjamin seseorang akan berlaku halal. Serta banyak pelajaran penting tentang kehidupan yang tidak akan kita dapatkan di sekolah ! Adegan-adegan yang lucu, tokoh-tokoh yang unik dengan latar kehidupan perkampungan padat dan wilayah kumuh di ibukota turut membumbui film ini. Nah, selamat menyaksikan ! :)
all iz well
ReplyDeletemntak ju
pinjem DVD nyaaa !
ReplyDeleteurap : sok2 idiot mah ! :P
ReplyDeletecarla : sip ! sabtu cha bawain yaa :)