sesuatu yg membuatku menangis

mungkin udah telat banget buat posting tentang masalah ini .
cuma, gapapa lah .
soalnya, beneran . hal ini merupakan sesuatu yang membuatku menitikkan airmata T.T
.Pelajaran berharga dari masa lalu .

Langsung ke inti .
Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa belakangan ini, dunia dihebohkan dengan serangan Israel atas kapal bantuan kemanusiaan untuk Palestine .
Peristiwa keji itu, membuka lembaran masa lalu mengenai seorang aktivis perempuan berkebangsaan amerika . Mungkin sebagian dari kita tau, Rachel Corrie ! Seorang relawan dan aktivis yang memperjuangkan kehidupan rakyat Palestina yang tinggal di Jalur Gaza. Dimana penduduk ini hidup terisolir dari dunia luar karena penindasan zionis Israel.

Awalnya, saiia mulai tertarik dengan nama ini saat menonton berita di salah satu stasiun tv . Nah, siaran itu menampilkan video saat rachel Corrie berpidato. Pada saat itu, iia masih kelas V SD . Beneran, isi pidatonya bikin merinding . Bahkan, bisa bikin nangis !

"I'm here for other children
I'm here because I care
I'm here because children everywhere are suffering, and because 40,000 people each day die from hunger
I'm here because those people are mostly children

"We have got to understand that the poor are all around us and we are ignoring them
We have got to understand that these deaths are preventable
We have got to understand that people in 3rd world countries think and care and smile and cry just like us
We have got to understand that they are us; we are them

"My dream is to stop hunger by the year 2000
My dream is to give the poor a chance
My dream is to save the 40,000 people who die each day

"My dream can and will come true if we all look into the future, and see light that shines there"

Gimana ya rasanya ? Soalnya, yang ngomong gitu adalah anak berusia 10 tahun .

Disaat anak-anak lain masih mikiran mainan baru, dia udah mikirin nasib umat manusia .

Disaat anak-anak lain bermimpi untuk kelak ingin memiliki rumah mewah, banyak mobil, harta berlimpah, dia bermimpi untuk menghapuskan kelaparan .

Gatau lah mau bilang apaa . bener-bener salut plus plus !! :)

Hmm .. karena liat tuh video, akhirnya saiia pun penasaran dengan sosok Rachel Corrie ini dan mulai mencari tau .

Ini sedikit gambaran yang berhasil saiia rangkum dari bacaan sekitar .

Rachel Corrie terlahir dengan nama Aliene Rachel Corrie pada 10 April 1979 di Olympia, Washington, sebelah selatan Puget Sound. Semasa sekolah, dia aktif sebagai sukarelawan yang menyuarakan masalah kelaparan, gelandangan, dan lingkungan di Baratdaya Pasifik. Setelah merampungkan studinya dalam bidang seni liberal di Evergreen State College, Corrie bertolak ke wilayah pendudukan Palestina pada Januari 2003. Di Rafah, Jalur Gaza (Palestina), dia mengabdikan diri sebagai aktivis perdamaian tanpa kekerasan dan pengamat hak asasi manusia hingga dirinya menemui kematian yang tragis pada 16 Maret 2003. Corrie adalah penulis, pujangga, dan seniman bersemangat dan sangat peduli terhadap semua hal yang berkenaan dengan umat manusia.

Salah satu buku karangannya adalah “Let Me Stand Alone”. Ada satu quote yang sangat terkenal dan telah banyak ditulis di banyak surat kabar dan blog. Quote nya yaitu :

Kita harus memahami bahwa mereka memimpikan mimpi-mimpi kita, dan kita memimpikan mimpi-mimpi mereka – Rachel Corrie

Nah, saat berada di Palestine, iia sempat mengirimkan email ke keluarga nya . Ini potongan-potongan email dari nyaaa ...

Dalam salah satu surat elektronik yang ditujukan untk keluarganya, Rachel Corrie mengungkapkan, sebenarnya dia masih ingin berdansa, punya pacar, dan membuat komik.

"Jika aku terdengar gila, atau jika militer Israel tak lagi punya lagi kecenderungan melukai orang kulit putih. Tolong diingat, aku berada di tengah sebuah genosida, dimana aku secara tak langsung ikut bertanggung jawab -- karena pemerintahku (AS) bertanggung jawab besar atas apa yang saat ini terjadi," kata Rachel Corrie dalam email ke ibunya, 27 Februari 2003, seperti dimuat laman Guardian.

"Di sini aku menjadi saksi dari situasi yang kronis, genosida tersembunyi, dan aku takut......Tapi, ini harus dihentikan. Hal yang baik jika kita mau menanggalkan apapun dan mengorbankan jiwa kita untuk menghentikannya."

Disaat impiannya belum tercapai, angannya belum terwujud, dan tepat pada saat iia sedang membela saudara kita di Palestine, Rachel Corrie meninggal karena terlindas buldoser milik Israel di kota Rafah, Jalur Gaza.

Pada saat itu tentara Israel menyerbu Rafah, mencari orang-orang yang dianggap sebagai “teroris”. Tembakan-tembakan dari senapan-senapan diletuskan, sementara itu, tank dan buldoser bergerak melakukan penghancuran rumah-rumah milik warga Palestina.

Para penduduk Rafah, tentu saja tak tinggal diam. Mereka melawan dengan melempari batu dan senjata seadanya ke arah tentara Israel. Pada saat rakyat Palestina tengah sengit melawan tentara Israel, tiba-tiba Rachel berlari ke arah Buldoser, dia berlutut menghalangi buldoser yang akan meruntuh ratakan sebuah rumah milik warga palestina, Samir Nasrallah. Mungkin dia berpikir bahwa statusnya sebagai warga negara Amerika Serikat akan membuat sang sopir buldoser itu menghentikan laju kendaraannya. Bagaimanapun, AS kan negara yang paling dekat dengan Israel. Tetapi ternyata buldoser itu jalan terus. Konon katanya banyak warga Palestina yang teriak bahkan dengan menggunakan megaphone memberi tau bahwa di depan buldoser itu ada seorang gadis yang berlutut. tetapi kembali si sopir itu tak menghiraukannya. Akhirnya tubuh Rachel terlindas oleh buldoser itu hingga tubuhnya remuk. Akhirnya Rachel meninggal dalam perjalanannya ke Rumah sakit Najar pada usia yang sangat muda, 23 tahun.

Disaat remaja-remaja lain masih memikirkan pacaran, lifestyle, dan semua hal tentang bersenang-senang, tapi Rachel Corrie telah mengajarkan kita tentang pengorbanan, kasih sayang, ketulusan, tanggung jawab .

sumber : http://www.google.com

http://neilhoja.blogspot.com/2010/06/rachel-corrie-pejuang-kemanusiaan-yang.html

http://nutaryuk.wordpress.com/2010/06/05/rachel-corrie/

Categories: sepenggaL kisah