Dear God,
Maaf kan aku karena telah beberapa hari tak menyurati Mu . Maafkan aku karena sering kali tak mensyukuri nikmat dari Mu .Maafkan aku karena aku sering mengeluh . Maafkan aku karena tak slalu mengingatmu .
Dear God,
Beberapa hari yang kulewati ini memang terjadi banyak hal . Seperti yang engkau tau, hal yang slama ini kuinginkan, yang membuatku iri pada mereka yang lebih dulu mendapatkannya, akhirnya kudapatkan juga . Menurutku, itu bisa kuatasi . Tak terlalu kupikirkan . Tak masalah lah . Namun, jika sampai ada kesalah paham an, itu lah masalahnya. Apalagi, kupikir ia bertingkah aneh . Ntah apa yang dia pikirkan . Hal ini jauh berbeda dengan hal serupa yang ku alami sebelumnya . Hmm … Semoga semua baik-baik saja .
Dear God,
Saat itu aku sedang melewati salah satu ciptaan terbesar Mu dengan menaiki pemberian Mu . Sayup ku dengar deburan ombak bersama dengan musik yang kunyalakan . Maka melantunlah lagu itu . Lagu yang membuat ku kembali menitikkan air mata . Membuatku teringat lagi padanya . Semua kebersamaan . Semua suka duka yang dilalui . Pada dia yang ku rindukan . Pada dia yang telah Engkau panggil pulang . Air mata rindu ku . Boleh kah itu ? Aku hanya bisa berdoa, dia baik-baik saja .
Dear God,
Ku yakin, Engkau tau, beberapa saat yang lalu, adalah hari jadi nya . Hari yang istimewa bagi nya . Aku tau tak akan ada imbas apa-apa bagiku, sudah kuingati diriku, namun, tetap saja aku sedih . Walau akhirnya kesedihan itu tertutupi juga oleh nya . Karena kata-katanya seolah hanya tertuju pada ku . Senang juga mengenal lebih dekat orang yang disayangi nya kembali bersama orang yang ku sayangi . Apalagi,orang yang kusayang membawa kabar baik . Semoga tercapai lah ! Karena itu lah yang kuinginkan slama ini ! Amin !!
Dear God,
Aku memutuskan untuk segera mengalihkan pikiranku dari emosi yang muncul dengan cara menulis surat pada Mu . Pada awal surat ini, aku sedang mengalami lonjakan emosi. Supaya, tak terlalu memealukan diriku, maka aku pun dengan segera menulis surat ini. Ternyata, pengendalian diriku belakangan ini sudah membaik. Mana boleh pihak luar membuatku merubah atmosfer bahagia dalam diriku ?!! Hahh .. senangnya !
Dear God,
Sampai saat ini aku masih berharap beberapa hal . Yang paling kuinginkan tentu saja yang tlah lama ku pinta bantuan nya dari Mu . Yang tlah menahun ku berdoa . Belakangan ini, waktu ku semakin sempit . Tiap saat, aku kembali diingatkan akan hal itu . Namun, tujuan ku belum tercapai . Tak mungkin aku berharap, waktu itu diperpanjang sebelum kepergian . Kan masa kepergian itu hamper pasti. Lalu bagaimana selanjutnya ? Lagi-lagi, Engkau lah yang memutuskan . Semoga keputusan Mu tak berat untuk kujalani . Namun, aku selalu menunggu sebelum waktu ku habis, agar aku bisa mencapai tujuan ku . Boleh kah ?
Dear God,
Memang hal ini baru sebentar saja . Suatu waktu aku senang menghadapi nya . Namun tak jarang aku kesal . Hmm… Ntahlah . Aku bersyukur kalau memang anggapan ku itu benar . Kau lah yang Maha Tau, bahkan lebih mengetahui dari aku yang memiliki . Bahwa jiwa ku sudah tak utuh lagi . Jadi, aku tak mungkin hanya memberi serpihan jiwa yang kumiliki . Dan memang waktu nya belum tepat . Muluk memang, setelah mengetahui hal itu aku masih saja serakah . Hhh ..
Dear God,
Ini lah seluruh rasa ku saat ini . Tak perlu kutulis pun Engkau lebih tau . Tapi inilah laporan bahwa sedikit hal yang kusadari pada diriku . Aku akan berusaha lagi untuk setia pada Mu . Menulis surat-surat berikutnya .
0 komentar:
Post a Comment
silahkan komentar .
tanggapannya ditunggu ! :)