Postingan kali ini dimulai dengan alur mundur yakni beberapa hari yang lalu.Jangan berpikiran aneh dulu dengan judul yang tertera di atas.
Bukan ! Judul itu tidak bohong, sungguh !
Kunjungan itu bukan kunjungan yang bisa saya duga. Bukan seperti kunjungan presiden Amerika Serikat ke Indonesia, tapi kunjungan itu lebih mengejutkan, lebih sensasional, dan lebih tidak terduga.
Daripada semakin bingung, saya akan mulai menceritakan kenjungan macam apa yang saya dapat beberapa hari lalu.
Tidak seperti kakek yang mendapat kunjungan menteri *oke ini pameran!
Kakek saya adalah salah seorang pejuang kemerdekaan bangsa ini, beliau adalah seorang polisi militer. Jadi bulan Ramadhan lalu, beliau mendapat kehormatan dikunjungi oleh Menteri Kesejahteraan Rakyat, Bapak Agung Laksono.
Seluruh perhelatan dipersiapkan oleh tim Bapak Menteri (baguslah karena kakek tidak mungkin mengurus itu semua)
Nah, mulailah jamuan makan tersebut sampai selesai, namun sayang saya tidak bisa bercerita lebih banyak karena saya tidak bisa hadir ( maklum tiket pesawat mahal ! )
*Pameran ditutup !
Selanjutnya, dimulailah kunjungan tak terduga yang terjadi pada saya sendiri.
Pagi hari, lebih tepatnya subuh (subuh betulan, hampir jam 5 pagi) saat saya sedang nikmat-nikmatnya bermimpi dengan liarnya, tiba-tiba saya dikejutkan oleh sebuah teriakan. Sungguh-sunguh teriakan. Saya tidak ingat kata-kata apa yang diteriakkan! Namun, saya yakin itu teriakan.
Karena mengira sesuatu yang buruk telah terjadi, maka saya dengan segera beranjak dari tempat tidur. Bayangkan! Saat anda sedang tertidur dengan lelapnya, tiba-tiba bangun dan langsung berdiri, langsung berlari (sedikit) , seharusnya kepala saya puyeng, mata berkunang-kunang, dan langsung pingsan *oke ini berlebihan! Namun karena keadaan darurat, saya langsung mendatangi tkp.
Ternyata oh ternyata, rumah saya dikunjungi sesuatu !
Begini ceritanya :
Saya yang menyadari teriakan itu adalah teriakan ibunda langsung bertanya kepada beliau,
ananda : ada apa ibunda ?
ibunda : itu tadi ada yang masuk
ananda : ya tapi apa ibunda ?
ibunda : ananda, ibunda sungguh-sungguh terkejut. Tadi saat ibunda terjaga, ibunda ingin memeriksa makanan yang kita beli kemarin malam, lalu ibunda melihat itu.
ananda : baiklah, apakah itu ibunda ? (saya menjadi sangat sabar ditandai dengan mulai melek dan menguap )
ibunda : Ibunda melihat kotak roti ( fyi, benda ini bukanlah berbentuk kotak sesungguhnya, dari sisi kiri kanan lebih menyerupai setengah lingkaran, lalu sisi depan dan belakang bisa dibuka dengan mendorong penutup tersebut mengikuti bentuk setengah lingkaran tadi. Karena kejeniusan saya tidak mencakup menjelaskan benda ini, maka anggap saja anda mengerti) Ibunda melihat sesuatu berwarna hitam, karena ibunda penasaran benda apakah didalam sana maka ibunda membuka tutup kotak roti tersebut, dan terkejutlah ibunda wahai ananda, karena sesuatu itu melompat menuju ibunda.
ananda : oke untuk terakhir kalinya, apakah itu ? ( saya mulai sadar bahwa susah berkomunikasi dengan orang yang kaget )
ibunda : ia adalah saudara kembarmu yang ibunda buang saat kalian lahir karena ibunda tidak tahan memiliki dua anak buruk rupa sekaligus ananda *oke ini tidak masuk akal*
ia adalah tikus !
ananda : ( -___________________- ) terimakasih
ibunda : ananda ! tidak adakah kata-kata penghibur untuk ibunda ?
ananda : selamat tidur !
*dialog diatas sedikit fiktif dan menghilangkan seorang subjek yakni ayahanda, karena status beliau sama dengan sya yaitu sebagai pendengar*
sayapun langsung merebahkan diri ke kasur dan langsung terlelap untuk kira-kira setngah jam kemudian.
Memang itu adalah kunjungan tidak mengenakkan, tidak terduga, dan tidak diinginkan dari seekor tikus yang biasanya bermalam di pembuangan, malam itu ia bermalam di roti tawar yang empuk dengan gratis dan bonus tambahan berupa tempat tidur yang lezat untuk dimakan. Saya sebagai pemilik roti tawar, merasa sangat iri dan dirugikan.
Saya tidak pernah tidur diatas roti, tapi ia dengan seenaknya tidur disana. Sungguh ironis !
Sama seperti kasus rakyat pemilik kekayaan negara yang belum pernah menginjakkan kaki ke yunani, namun wakil mereka telah berjalan-jalan ke Yunani dengan uang rakyat tersebut.
Ini kasus yang sama saudara-saudara !
Untuk itu saya berpesan untuk segeralah menikmati apa yang anda miliki, jangan sampai didahului oleh mereka ( dalam kasus saya, seekor tikus ) mendahului anda !
Waspadalah ! Waspadalah !