Recent News

It's me, as a lifetime learner

Hal yang tidak akan pernah berhenti saya lakukan adalah membuat kesalahan dan belajar

Because, it will never be the same you from time to time

Seperti kamu, blog ini juga berproses dari waktu ke waktu

For the roots, I believe it is believe

Pertama-tama hanya mempercayai apa yang terjadi adalah anugerah terindah untuk masing-masing kita

Thank you

Hal sederhana namun sangat bermakna, bersyukur dan berterimakasih

Write everything

Tulisan sesukanya mudah-mudahan ada guna

Thursday, September 2, 2010

inilah waktunya

Meski pagi terlalu dini
Meski malam tak lagi pekat
Namun, inilah waktunya

Tlah terlalu jauh kaki melangkah
Tlah terlalu lama jiwa gelisah
terendap dalam lara kesunyian

Dirasakan seluruh akibat
dari tiadanya rasa syukur
dari pelanggaran atas ajaran
Hingga, tersadar kini dalam taubat

Bersihkan raga
Basuhlah jiwa
dan memulai sebuah tahajud

*baru sempat mem-posting setelah beberapa bulan lalu ditampilkan hehee*

putri kantuk


Jangan berfikir bahwa apa yang akan saya sampaikan saat ini adalah dongeng zaman dahulu kala dengan seorang putri yang tidur dan dibangunkan oleh pangeran ganteng, baik hati, kaya raya lalu mereka hidup bahagia selamanya.
Tenang, cerita saya kali ini tidaklah semuluk itu . Tapi cerita kali ini lebih nyata, lebih gak penting, dan lebih bermanfaat (?)


Kalau masalah ngantuk, saya rasa semua dari kita pasti pernah merasakannya. Nah, begitu juga manusia istimewa pengubah sejarah dunia seperti saya ! Namun buruknya, saya merasakan kantuk pada waktu, tempat, situasi, dan kondisi yang kurang tepat.

Misalnya saja, saya pernah merasakan nikmtanya tidur di atas motor.
Bukan, bukan di motor yang berhenti tapi di motor yang sedang berjalan. Nah, begitulah pengalaman saya ketiduran diatas kendaraan roda dua dalam keadaan berjalan.Sebelumnya perlu diketahui bahwa saya bukanlah pengendara. Ceritanya gak mustahil ? Hm.. ya sih .
Gak terlalu istimewa, tapi tetap saja berbekas pada saya .

Baiklah, hari itu saya dan ayah memutuskan untuk keluar pada sore hari. Saat itu adalah bulan ramadhan sehingga kami pergi untuk mencari makanan. Ayah yang mencintai kepraktisan menolak permintaan saya untuk pergi dengan mobil. Akhirnya dengan agak terpaksa, saya pergi juga dengan motor.

Selanjutnya, saya tidak mengantuk sedikitpun saat itu. Karena saya pikir tidur saya hari itu sudah cukup. Tapi mungkin karena saya adalah tipikal orang yang bisa terlelap dimana dan kapan saja.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh (menurut saya apalagi jika ditempuh dengan kendaraan roda dua), dan membeli barang-barang yang perlu dibeli (baca : pabukoan) saya dan ayah pun kembali menempuh jalan pulang .

Diperjalanan dengan semilir angin sepoi-sepoi saya merasakan kantuk yang hebat. Meski dengan susah payah saya menahan kantuk tetap saja tidak bisa. Berkali-kali saya coba untuk sekedar melakukan obrolan dengan ayah, tetap tidak menghilangkan kantuk saya. Saya benar-benar kehilangan akal saat itu (karena akal memang kurang berfungsi saat orang mengantuk) maka kepala saya pun terangguk-angguk ke belakang. Hampir saja saya terjengkang karena itu. Syukurlah, Tuhan masih menyayangi saya dan menyelamatkan jiwa saya. Walau sudah hampir terjengkang, tapi mata tetap tidak mau berkompromi. Ia tetap saja ingin menutup. Akhirnya kepala saya mempunyai ide. Dengan tetap bekerja sama dengan keinginan mata, kepala saya pun kembali mengangguk-angguk tapi kali ini ke arah depan. Dan meski efek yang ditimbulkan tidak separah yang tadi, tapi tetap saja menimbulkan efek. Kali ini efeknya adalah helm saya teratuk-antuk dengan helm ayah ...
“Kenapa sih kok helm nya ditubruk-tubruk in gitu ?”
“Hhah ? Gak kenapa-napa. Pas lagi liat-liat aja.” Aduuuh . kan lagi puasa yak ! Baru inget kalo jawaban tadi kan jawaban boongan. Buset dah.

Akhirnya dalam perjalanan pulang, kami memutuskan untuk membeli satu lagi jenis makanan. Dan disanalah kantuk saya hilang seketika secepat datangnya tadi. -,-

Ngomong-ngomong soal ngantuk, saya bukanlah orang yang suka tidur tapi kalau mengantuk ntah mengapa saya sering mengalami hal tersebut.

Saya pernah mengantuk dan hampir ketiduran di hampir pada seluruh kesempatan. Saat sedang berjalan, sedang belajar, sedang teriak-teriak menghafal. sedang sholat, dan lain-lain. Kenapa ? Saya sendiri tidak tau. Kurang tidur ? Saya pikir tidak. Tidur saya cukup, pas. Lalu apa ? Ada faktor lain ? Saya tidak tau ! Saya adalah orang yang mudah tertidur dan juga mudah bangun (dibangunkan). Namun terkadang, hal yang membuat jengkel adalah saat saya seharusnya tidur (malam hari) kadang saya sulit untuk tertidur. Soal dibangunkan, ini memang saya akui. Tapi hanya terkadang. Mengapa ? Karena saat saya tidur nyenyak, badai yang bisa membuat tak seorang pun tertidur pun, tidak dapat mengganggu saya. Padahal keesokan harinya semua orang telah heboh, tapi saya justru dengan tampang melongo tidak tau apa-apa bahkan terdengar badai sedikitpun tidak !

Jika saya memang sudah mengantuk, tak ada yang dapat menghalangi. Saya lagi-lagi tidak tau kenapa. Tapi apapun yang terjadi, jika saya mengantuk saya pasti ketiduran. Tidak peduli ketiduran hanya beberapa detik. Saya pernah mencoba saat saya benar-benar mengantuk tapi dalam kondisi tidak boleh tertidur, saya mencoba berbagai cara. Baik dengan cubitan, berceloteh panjang lebar, atau diteriaki. Kadang aitr pun tidak manjur.

Jadi, saya hanya bisa mengatakan, jika anda tidak seperti saya sujud syukurlah! Karena itu sesuatu yang patut anda hargai dan syukuri., karena dengan ketiduran sesungguhnya anda ketinggalan hal-hal yang penting bagi hidup anda (?) terimakasih